Kemarin saat ada urusan di Jakarta, aku bertemu dengan teman seperjuangan, sebut saja Brat. Awalnya kami berbicara tentang masalah kampus, tugas akhir, dan sharing data. Kemudian, tiba-tiba entah dimulai dari apa, Brat jadi membicarakan tentang hubungannya dengan teman dekat pacar nya. Brat menanyakan bagaimana hubunganku dengan sang partner. Apakah sering bertemu? Aku menjawab dengan tawa, aku dan partner sangat jarang bertemu. Jika ada waktu bertemu, kami akan memanfaatkannya semaksimal mungkin. Kemudian Brat bertanya, apakah aku dan partner sering komunikasi melalui telepon atau sms? Aku jawab dengan tawa lagi, jujur saja kami jarang saling telepon. Kami lebih sering komunikasi melalui sms. Itu pun biasanya saat malam, ketika partner sudah pulang kerja. Aku juga terkadang sebenarnya suka sms pagi atau siang, tapi aku tidak mengharapkan untuk dibalas 100%. karena aku tahu, partner sibuk kerja. Jadi aku maklum.
Nah, setelah mendengar ceritaku, Brat cerita tentang hubungannya. Jadi (secara garis besarnya saja aku ceritakan), teman dekatnya, sebut saja Sestra, meminta Brat untuk selalu memberikan kabar jika pergi kemana pun. Kabar harus detail. Pergi kemana, dengan siapa. Jika Brat lupa memberi kabar, Sestra akan marah. Kemudian jika Sestra sms atau telepon, dan Brat tidak langsung membalas sms atau mengangkat telepon dari Sestra, Sestra pasti akan 'ngambek'. Brat mengaku, jika dia sedang bekerja, dia fokus dengan kerjaannya, makanya jika ada sms atau telepon, terkadang Brat tidak menyadarinya. Brat akan membalas atau telepon pada saat sudah membaca sms, biasanya ketika istirahat shalat.