Tuesday, April 9, 2013

Posesif kah?


Kemarin saat ada urusan di Jakarta, aku bertemu dengan teman seperjuangan, sebut saja Brat. Awalnya kami berbicara tentang masalah kampus, tugas akhir, dan sharing data. Kemudian, tiba-tiba entah dimulai dari apa, Brat jadi membicarakan tentang hubungannya dengan teman dekat pacar nya. Brat menanyakan bagaimana hubunganku dengan sang partner. Apakah sering bertemu? Aku menjawab dengan tawa, aku dan partner sangat jarang bertemu. Jika ada waktu bertemu, kami akan memanfaatkannya semaksimal mungkin. Kemudian Brat bertanya, apakah aku dan partner sering komunikasi melalui telepon atau sms? Aku jawab dengan tawa lagi, jujur saja kami jarang saling telepon. Kami lebih sering komunikasi melalui sms. Itu pun biasanya saat malam, ketika partner sudah pulang kerja. Aku juga terkadang sebenarnya suka sms pagi atau siang, tapi aku tidak mengharapkan untuk dibalas 100%. karena aku tahu, partner sibuk kerja. Jadi aku maklum.

Nah, setelah mendengar ceritaku, Brat cerita tentang hubungannya. Jadi (secara garis besarnya saja aku ceritakan), teman dekatnya, sebut saja Sestra, meminta Brat untuk selalu memberikan kabar jika pergi kemana pun. Kabar harus detail. Pergi kemana, dengan siapa. Jika Brat lupa memberi kabar, Sestra akan marah. Kemudian jika Sestra sms atau telepon, dan Brat tidak langsung membalas sms atau mengangkat telepon dari Sestra, Sestra pasti akan 'ngambek'. Brat mengaku, jika dia sedang bekerja, dia fokus dengan kerjaannya, makanya jika ada sms atau telepon, terkadang Brat tidak menyadarinya. Brat akan membalas atau telepon pada saat sudah membaca sms, biasanya ketika istirahat shalat.

Brat juga cerita, jika dia berkomunikasi dengan teman lawan jenis di sosial media, Sestra tidak suka. Walau sebenarnya tidak ada apa-apa antara Brat dengan temannya. Sestra bahkan cemburu ketika Brat ngobrol dengan teman wanitanya, bahkan yang dikenal Sestra sekalipun. Banyak hal lain yang diceritakan oleh Brat. Intinya, seperti yang Brat bilang, diumpamakan seperti Brat hanya milik Sestra seorang, yang lain tidak boleh dekat-dekat.

Dari cerita Brat tersebut, aku berfikir, apa ini yang disebut posesif? Bagaimana penyelesaiannya? Ya, Brat meminta saran kepada aku yang tidak expert masalah cinta. Hehe. Menurutku, dari kasus-kasus yang diceritakan Brat, masalahnya adalah kurangnya kepercayaan. Disini Sestra yang kurang 'percaya' dengan Brat. Karena apapun yang dilakukan Brat, harus diceritakan kepada Sestra dengan detail. Kemudian adanya rasa cemburu berlebih. Yaa sebenarnya cemburu berlebihan ini juga disebabkan karena kurangnya kepercayaan oleh Sestra. Jika Sestra lebih mempercayai Brat, Sestra tidak mungkin marah jika melihat Brat sekedar ngobrol dengan wanita lain. Sestra sepertinya memiliki rasa khawatir yang berlebihan, sehingga membuatnya menjadi posesif.

Aku hanya bisa menyarankan bagi Brat untuk membicarakan persoalan ini kepada Sestra. Diskusikan masalah ini, buat Sestra percaya dengan Brat, yakinkan dia bahwa Brat tidak akan macam-macam. Sangat disayangkan jika hubungan mereka berakhir, karena hubungan mereka sudah bertahun-tahun. Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk mereka.

Untuk para readers, jika kalian mempunyai pasangan, jagalah pasangan kalian. Jangan memaksakan kehendak kalian kepada pasangan kalian. Karena sesuatu hal yang dilakukan berdasarkan hati rasanya lebih manis daripada berdasarkan paksaaan. Sama-sama saling menghargai dan menghormati. Dan satu hal yang jangan dilupakan, KEPERCAYAAN. Jaga kepercayaan pasangan kalian, dan cobalah untuk mempercayai pasangan kalian. 

Okeh, aku doakan untuk kalian semoga langgeng sama pasangan masing-masing, yang belum punya pasangan, semoga dapat yang terbaik di waktu yang tepat. Aamiinn..




No comments:

Post a Comment