Saturday, October 8, 2011

Black Box and White Box Testing

Kali ini aku coba posting sedikit materi dari bahan skripsi aku. Judul ini aku buat, karena kebetulan aku sedang ngebahas hal ini di Bab 2 skripsi aku. Karena kemarin sehabis bimbingan, lalu dosen minta materi tentang pengujian sistem lebih banyak lagi, jadi mau ga mau yaa mesti cari materi tentang ini lagi deh.

Setelah 'ngudek-ngudek' perpustakaan kampus, akhirnya ketemu juga bukunya Roger S Pressman yang judulnya "Software Engineering - A Practitioner's Approach". Buku ini sebenernya sih intinya ngebahas tentang Rekayasa Perangkat Lunak, ya sesuai judulnya lah, hehe. Tapi di dalamnya juga membahas tentang Pengujian Software juga, salah satunya dengan teknik Black Box dan White Box ini.


Yak, ini sedikit pembahasan mengenai Black Box dan White Box.

*Image Source from Google


Black Box
Black box testing merupakan pengujian yang memungkinkan software engineer mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman, 2005*). Pengujian black-box juga merupakan pendekatan komplementer yang memungkinkan besar mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode white-box. Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:
  1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
  2. Kesalahan interface.
  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
  4. Kesalahan kinerja.
  5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

White Box
White box testing yang terkadang disebut juga glass box testing adalah sebuah filosofi rancangan uji kasus yang menggunakan struktur kontrol yang menjelaskan bagian dari komponen-level rancangan untuk memperoleh uji kasus (Pressman, 2005). Dengan menggunakan metode white box testing, para software engineer dapat memperoleh uji kasus yang:
  1. Menjamin bahwa semua jalur independen dalam sebuah modul telah dilaksanakan setidaknya sekali.
  2. Melaksanakan semua keputusan logis pada sisi yang benar dan salah.
  3. Mengeksekusi semua putaran pada batasannya dan dalam batasan operasionalnya.
  4. Menjalankan sturktur data internal untuk memastikan validitasnya.

*)
- Pressman RS. 2005. Software Engineering: a Practitioner's Approach-6th ed. New York: McGraw-Hill.


Okeehhh, begitulah sedikir tentang Blackbox dan Whitebox ini. Walaupun sedikit, tapi mudah-mudahan berguna. Amiiinn..
Yaaapp, sampai jumpa di postingan selanjutnya..




5 comments:

  1. adacontoh, lebih rinci langsung ke pembahasannya gan, jd lbh mudah dipahami
    cara pengujian white box di sistem informasi

    ReplyDelete
  2. www.istanakacasouvenir.wordpress.com

    ReplyDelete
  3. Waduh, lupa mba Afiyah, itu buku pinjaman perpustakaan kampus,sekarang udh lulus,udah ga pernah ke kampus lagi.. :D
    Tapi ada kok dibuku itu pembahasannya.. :)

    ReplyDelete
  4. Makasih banget ya... udah bantu lengkapi daftar pustaka aku.. lengkap ikh ama sumber nya...TOP BGT deh..

    ReplyDelete